Kunci Rahasia Produktif Menulis
Diskusi malam ini, 3 Juli 2020 bersama narasumber Doktor Ngainun Naim.
Salah satu pendapat beliau, bahwa "Guru adalah kunci penting dalam dunia pendidikan. Jika guru berkualitas, besar kemungkinan kelas yang diajarnya juga berkualitas. Tapi jika gurunya kurang berkualitas, tentu hasil pembelajarannya juga kurang sesuai dengan harapan."
Beliau juga berpendapat bahwa salah satu kunci penting peningkatan kualitas guru adalah dengan membangun budaya literasi. Literasi berarti budaya membaca dan menulis.
Seorang guru yang mau terus membaca buku dan menulis memiliki peluang untuk semakin meningkat kualitas dirinya. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak karya yang dihasilkan, maka akan memiliki kontribusi penting bagi kemajuan pendidikan.
Berkenaan dengan hal menulis, beliau menyampaikan tentang KUNCI-KUNCI PENTING DALAM MENULIS.
Kunci itu alat untuk membuka. Alat yang bisa menjadikan Anda produktif dalam menulis, Anda bisa mendapatkan kunci tetapi kunci akan sebatas sebagai kunci jika tidak difungsikan.
KUNCI PERTAMA ADALAH MOTIVASI. Apa motivasi Anda? Silahkan ditata mulai sekarang.
Motivasi menulis bisa berupa;
[1] motivasi karir, bahwa menulis merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan profesi Anda. Implikasinya, semakin mahir menulis maka semakin lancar karir yang kita tempuh.
[2] motivasi materi; menulis itu menghasilkan honor. Bagi penulis yang sudah sangat terkenal, honor memang sangat berlimpah. Bukunya terus mengalami cetak ulang. Namun jumlah mereka yang beruntung dari sisi ini tidak terlalu banyak. Sebagian besar penulis justru kurang mendapatkan perhatian dari sisi materi.
[3] motivasi politik; menulis ditujukan untuk mencapai tujuan politik tertentu.
[4] motivasi cinta; menulis karena memang mencintai aktivitas menulis.
Silakan jika Anda hendak menambah jenis motivasi di luar 4 yang saya sebut di atas. Namun perlu diingat bahwa apa pun motivasi yang dipilih maka akan mempengaruhi terhadap tulisan atau buku yang akan dihasilkan.
KUNCI KEDUA: MEYAKINI BAHWA MENULIS ITU ANUGERAH.
Saya pribadi berpendapat bahwa mau dan mampu menulis itu anugerah.
Banyak orang yang mau menulis tapi tidak mampu mengerjakannya; bisa karena kesibukan atau sejuta alasan lainnya. Banyak yang sesungguhnya mampu menulis tetapi tidak mau menulis. Karena itulah bisa menulis—bagi saya—adalah anugerah luar biasa yang harus disyukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan terus menulis.
Saya sangat yakin Anda bisa menulis. Coba sekarang simak pengalaman menulis Anda. Jika Anda lulusan S1, atau S2 atau S3 berarti sudah menulis ribuan halaman. Ya, ribuan halaman. Kok sekarang mengaku nggak bisa menulis. Terus yang dulu ribuah halaman itu apa yang ditulis? Maaf jika tersinggung.
Bayangkan, saat S-1 Anda setiap semester harus membuat makalah. Paling tidak satu semester harus membuat 10 makalah. Kalikan 10 halaman, berarti kan sudah 100 halaman. Kalikan 8 semester. Berarti kan sudah 800 halaman. Asumsinya 1000 halaman dengan laporan KKN, magang, skripsi.
Jumlah halaman pasti bertambah jika Anda lulus S2. Total halaman yang ditulis jika sampai lulus S2 saya kira paling tidak 500 halaman. Apalagi jika sampai selesai doktor. Jelas di atas 2.500 halaman. Sekarang hitung berapa laporan penelitian yang harus Anda buat setiap tahun. Berapa laporan pengabdian. Sudah ribuan—sekali lagi ribuan—halaman yang sudah Anda tulis.
Sekarang mari kita urai mengapa kok masih ada yang kesulitan menulis padahal pengalaman menulisnya sudah ribuan halaman. Ada beberapa kemungkinan;
[1] Selama kuliah spesial menjadi anggota kelompok yang tidak pernah menulis makalah. Biasanya ini yang spesial membiayai foto kopi. Sekali lagi mohon maaf jika ada yang kurang berkenan
[2], tidak menulis karena dibuatkan orang lain.
[3] menulis dengan melakukan “kanibal” tulisan orang lain. Misalnya mendapatkan bahan di googe lalu dipotong sana-sini sampai berbentuk layaknya tulisan.
[4], begitu mendapatkan tugas langsung berburu referensi. Tidak berpikir apa yang harus ditulis. Begitu referensi didapatkan segera dibuka, diketik, lalu tutup. Ganti referensi berikutnya, dibuka, diketik, lalu tutup. Tugas penulis biasanya di akhir kutipan: BERDASARKAN PAPARAN DI ATAS MAKA DAPAT DISIMPULKAN.
Menulis itu membuat kita menjadi berbeda dibandingkan kawan-kawan yang lainnya. Sesederhana apa pun buku yang Anda hasilkan itu tetap memiliki kontribusi penting. Jangan dengarkan nyinyiran yang tidak konstruktif. Selama Anda terus menulis maka akan menjadikan kita sebagai makhluk yang berbeda dengan kawan-kawan lainnya.
KUNCI KETIGA: MENULIS ITU MEMBERIKAN BANYAK “KEAJAIBAN” DALAM HIDUP.
Menulis itu memberikan banyak sekali manfaat. Pak Wijaya Kusumah--Omjay-- seorang bloger, youtuber dan guru kita semua, mengatakan bahwa menulis setiap hari itu telah memberikan keajaiban dalam kehidupan.
Coba kita simak apa saja bentuk keajaiban yang beliau rasakan karena menulis.
[1] mendapatkan banyak materi. Karena rajin menulis, bukunya mendapatkan banyak royaliti.
[2] sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum.
[3] memiliki banyak teman.
[4]. Bisa membeli peralatan yang dibutuhkan dalam kehidupan. [5] tulisan adalah alat perekam kehidupan yang ajaib.
KUNCI KEEMPAT: TIDAK MUDAH MENYERAH.
Banyak orang ingin menulis, tentu termasuk menulis buku, tetapi semangat menulisnya naik turun. Saat ikut kegiatan kepenulisan semacam ini, semangat menulisnya berapi-api. Tetapi saat kembali ke dunia nyata, ke dunia kehidupan sehari-hari, semangat itu perlahan tetapi pasti memudar dan akhirnya hilang sama sekali.
Saat bersemangat, menulis berlembar-lembar halaman dalam sehari terasa ringan. Saat tidak bersemangat, satu paragraf pun terasa berat sekali. Bahkan sangat mungkin berbulan-bulan tanpa menulis sama sekali.
Menulis lima paragraf yang dilakukan rutin setiap hari jauh lebih baik daripada sepuluh halaman yang dilakukan tiga bulan sekali.
KUNCI KELIMA: BERJEJARING.
Jadi penulis jangan menepi. Memang saat sekarang kita harus menepi karena Corona, tetapi bukan berarti tidak berinteraksi. Bangun jejaring kepenulisan. Ikut kegiatan pelatihan, bergabung dengan komunitas, juga dalam rangka berjejaring.
KUNCI KEENAM: MENULIS SEBANYAK-BANYAKNYA. Menulislah setiap hari tanpa henti. Lakukan secara terus-menerus. Jika Anda merasa tulisan Anda tidak baik maka dengan menulis setiap hari tulisan Anda akan otomatis menjadi baik.
Sesi Tanya jawab
Assalamualaikmum Dr. Naim. Materi 6 kunci tadi sangat luarr biayasa. Pertanyaan saya, bagaimana caranya menyusun resume jadi sebuah buku yang menarik untuk dibaca? apakah tanggal dalam resume harus dihilangkan? atau dibiarkan? Soalnya ada yang bilang, kalo buat buku, tanggal dan bulan resume harus dihilangkan. Mohon pencerahannya. AAM NURHASANAH LEBAK BANTEN
Waalaikumsalam. Terima kasih Ibu. Menurut saya tanggal tidak perlu dicantumkan. Saya kebetulan memiliki sebuah buku yang merupakan review dari banyak buku Judulnya Teraju: Strategi Membaca dan Mengikat Makna.
Yth. Bp. Dr. Ngainun Naim, perkenalkan saya
Nama : sri budiarti
Asal : bantul
Gel. : 12
Pertanyaan : Menurut Bp. Naim pribadi , kriteria tulisan yang baik dan berkualitas itu seperti apa, lalu apa saja kiat yang Bp lakukan untuk menghasilkan karya tulis yang bisa diterima khalayak / penerbit
Terima kasih atas penjelasannya
Kriteria (1) SELESAI DITULIS. Ini penting. Sebagus apa pun ide, jika belum selesai ditulis ya belum bagus. (2) Minim salah ketik atau salah teknis. (3) Bahasa menarik dan didukung oleh logika berpikir yang baik. JIka ingin diterima penerbit, ikuti gaya dan kebijakan penerbit.
ass wr wb maaf bertanya terima kasih ilmunya. saya ingin stresing poin ttg jangan hiraukan nyinyiran orang sepertinya ini adalah masalah besar pak. KURANG PD dgn karya sendiri.. mhn petunjuk
ADa 4 jenis MALU dalam menulis: (1) MALU untuk menulis. Tidak akan bisa menulis. (2) MALU kalau menulis dan tulisannya dibaca orang. (3) MALU sudah mulai hilang. Pokoknya nulis. (4) MALU TIDAK MENULIS.
Bagaimana cara mengatasi moody?
Ciptakan kondisi yang membuat mood menulis bisa terbangun. Nikmati suasana dan prosesnya. Hayati. Yakinlah bahwa menulis adalah ibadah. Menulis adalah investasi hidup yang berjangka panjang.
Bagaimana mengatasi rasa malas dalam menulis?
Malas itu yang bisa mengatasi diri sendiri. (1) baca buku yang memotivasi untuk terus menulis. (2) cari komunitas yang saling menyemangati. (3) miliki target menulis yang jelas.
Apa rahasia kunci sukses dalam menulis?
Percaya diri itu kunci sukses dalam semua hal. Menulis tanpa percaya diri tidak akan sukses. Bikin blog tanpa percaya diri tidak akan terisi. Mengajar tanpa percaya diri tentu bisa dibayangkan bagaimana kondisinya. Jadi bangun percaya diri. Mau jadi penulis itu harus pede. Segera selesaikan tulisan. Abaikan suara sumbang. Semangat!
Bagaimana menulis paragraf yang baik?
1. Idealnya satu paragraf berkaitan erat dengan paragraf berikutnya. Tapi ini tidak mudah. Karena itu (2), latihan dan terus menulis itu jawabnya. Tidak ada yang instan dalam menulis. Semua butuh proses.
Jika keenam kunci tadi dilaksanakan dengan baik maka Anda akan menjadi penulis produktif.
Pepatah mengatakan ala bisa karena biasa, biasa menulis maka menjadi terbiasa menulis dan bisa menulis.
Meluruskan niat. Orang alim mengatakan semua perbuatan tergantung pada niat. Niatkan karena Alloh, menulis adalah sebagai salah satu cara untuk menemukan kualitas diri.
Buatlah jadwal menulis yang kontinyu, tetapi yang lebih penting adalah melaksanakan jadwal tersebut secara ajeg.
Buang rasa tidak percaya diri. Jangan malu sebelum mencoba. Menulislah! Menulis apa saja kapan saja dan di mana saja. Menulislah sebagai bukti bahwa kita pernah hidup di dunia ini!
Lengkap ... manthap
BalasHapusTerima kasih Bu....
HapusTulisan yang bagus, enak dibaca, bahasa mengalir indah. Memberi motivasi bagi pembaca untuk semangat menulis. Good share👍👍👍
BalasHapusTerima kasih sahabatku... Bagilah ilmumu sedikit untukku....
HapusMenulislah sebagai bukti bahwa kita pernah hidup di dunia ini...
BalasHapusKeren bu...👍👍🙏
Orang bilang begitu... Salah satu bukti bahwa kita pernah hidup di dunia ini adalah jejak tulisan kita... Terima kasih....
HapusLuar biasa menginspirasi
BalasHapusTerima kasih Bu...
HapusMasya Allah resumenya lengkap
BalasHapusTerima kasih... Resume Ibu lebih lengkap...
HapusOkey Bu...sipp
BalasHapusApa yang sip Pa?
HapusTulisannya lah Bu...lengkap isinya...jelas & enak bacanya...top dehh...
HapusAlhamdulillah. Terima kasih...
HapusTulisannya bagus ..inspirasi sukses y bu
BalasHapusTerima kasih Bu
HapusMantap sura tap, makasih ilmunya
BalasHapusBapak Pengawas.... Terima kasih sudah berkunjung...
HapusSangat bermanfaat, jazakillah
BalasHapusTerima kasih Bu... Ibu juga menginspirasi...
HapusTerima kasih pak doktor ngainun naim. Mayerinya bagus sekali malam ini.
BalasHapusWa iyyakum.... Jazakalloh... Terima kasih Om Jay sudah berkenan mampir... Semoga tambah sehat wal afiat... Aamiin
HapusYuk..kita menulis .. Lnjutkan..
BalasHapusIya Bu... Lanjutkan... Terima kasih..
HapusWow...lengkap....sipp bu win
BalasHapusTerima kasih Bu....
HapusTambah keren resumenya BuWiwin, salam literasi
BalasHapusAlhamdulillah.. Terima kasih Bu... Salam literasi...
HapusSll mantap dan lengkap resumenya Bu Win, sy ikut belajar ya Bu
BalasHapusAlhamdulillah. Terima kasih.. Saya banyak belajar dari Ibu...
Hapusmantap dan lengkap resumenya...jossj
BalasHapusHatur nuhun Bu...
Hapusresumenya lengkap dan mantap
BalasHapusIni yang kedua... Terima kasih Bu...
Hapusmantap dan lengkap resumenya
BalasHapusIni yang ketiga... Terima kasih Bu....
HapusTerima kasih kepada Doktor Ngainun Naim atas ilmunya.. Terima kasih kepada Om Jay atas kesempatan yang diberikan.. Terima kasih kepada semua yang telah meluangkan waktu untuk berkunjung dan meninggalkan jejak di sini.. Terima kasih... Terima kasih... Terima kasih...
BalasHapusSippp 👍🏻👍🏻👍🏻
BalasHapusBu Ditta, terima kasih...
HapusMantaf......semangat terus
BalasHapus