Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Nikmat Mana yang Kau Dustakan

Ketika begitu banyak menerima kabar bahagia, ada dua hal besar yang terjadi. Pertama bersyukur. Kedua mawas diri. Kedua rasa itu otomatis melintas di hati dan pikiran. Menumbuhkan kesadaran.  Rasa syukur menuntun untuk berucap alhamdulillah dibarengi rasa haru. Berterima kasih kepada Yang Menciptakan Kebahagiaan. Hal ini bukti betapa rahman sang Pencipta kepada umatNya. Rasa syukur juga menimbulkan rasa yang lain, yakni mawas diri. Layakkah aku menerima kebahagiaan ini? Hal itu didasari oleh pengakuan bahwa diri ini adalah pendosa yang teramat sering abai terhadap perintahNya. Dan teramat sering asyik masyuk dengan syahwat dunia.  Betapa banyak hal yang menjadi alasan untuk abai. Pertama alasan keluarga. Keluarga sadar atau tidak sering memberi ruang untuk mengabaikan perintahNya. Tak bisa disebutkan satu persatu karena demikian banyaknya. Sebagai contoh ketika anak melakukan kesalahan, sebagian orang tua secara membabi buta tetap membela anaknya, menyatakan anaknya tidak melakukan kes

Perjalanan

Perjalanan membawaku sejauh ini. Pada satu titik pencapaian.Tak mudah untuk berada di sini. Banyak tantangan dan ujian yang harus dilewati. Cemoohan, kata-kata nyinyir seiring ekspresi getir teramat sering mampir. Hampir mengikis igir-igir hati dan pikir mengakibatkan keduanya pada kondisi kritis. Kolaps! Aral melintang yang menghadang satu persatu dapat dilalui.  Tentu aku tak sendiri melewati itu semua. Begitu banyak tangan terulur yang membantu untuk bangkit. Kerelaan, keberanian berkorban, kasih sayang, dan doa-doa dilangitkan oleh mereka yang peduli, sepengetahuanku maupun tidak. Baru kemudian seiring waktu aku paham tentang sikap hitam putih yang terpampang nyata, dan sikap abu-abu yang ambigu. Pemahaman itu datang melalui perenungan, pengetahuan langsung maupun penjelasan dari pihak lain. Kesadaran akan fakta mempermudah aku menentukan letak layar. Sikap hitam putih, keterangbenderangan yang mereka tunjukkan memberi ruang kepadaku untuk berkaca. Kemudian mematut diri. Memperbaik